My Journey

 Finally....

Setelah menjadikan blog ini sebagai wadah untuk buat cerpen bagi penulis yang amatiran ini. lalu beralih fungsi menjadi wadah curhat dan hari ini setelah bertahun tahun tidak menerbitkan apapun, blog ini mungkin akan jadi Diary of My Journey. Mungkin ga ada lagi kata-kata puitis mengandung kode seperti sebelumnya, atau justru malah lebih banyak setelah ini(?)

Hari ini, saat ku terduduk kembali depan laptop mengetik ini. tidak lagi sebagai wanita karir seperti di tulisanku sebelumnya. kini aku adalah seorang ibu rumah tangga dengan anak satu, yang setiap harinya bergelut dengan pekerjaan rumah yang tiada habis tentunya. Pria yang kerap ku galaukan dulu, atau mungkin pria yang ku semogakan dulu, sungguhlah Allah sangat baik menjadikan ku jodohnya dan menjadikannya jodohku. Alhamdulillah.

Kembali Flashback, 2017 aku menikah dengannya. Akhirnya. 5 tahun telah berlalu, telah bertualangpun aku dengannya di beberapa kota, dia membawaku, jauh dari keluarga. tapi dia memberiku keluarga kecil yang dimana ternyata disini juga aku ternyata bisa merasakan 'rumah'. Kami memiliki satu malaikat kecil yang cantik, penghibur kami dan juga pelatih kesabaran kami. Satu satunya hal yang melengkapi kebahagiaan kami, menjadikan pernikahan kami terasa lebih sempurna walau sebenarnya tiada rumah tangga yang sempurna, tapi bagi kami, ini sudah cukup, kebahagiaan ini sudah cukup. Alhamdulillah.

Aku...di 2022. Berada di kota yang sangat jauh dari kota lahirku, mengikuti pria yang ku jadikan imam sejak 2017 berjibaku dengan kerjaannya, Aku siap merantau, lebih tepatnya tiba tiba siap namun tidak ku sesali petualangan ini, suka duka yang ternyata bisa ku simpulkan beginilah berumah tangga, tidak sesimpel menyiapkan sarapan roti di pagi hari, atau berbelanja bersama di swalayan di akhir pekan. Kini galauku naik level, namun tidak sebingung dulu, antara bertahan dan melepaskan. Masya Allah dia tidak pernah membuatku ada di pilihan itu.

Hidup ini ckckck...

Ternyata begini hidup, air mata bisa jatuh tanpa tahu kenapa, menangis tanpa sebab. Hanya ada sedih yang tak bisa terbendung. Disaat yang berbeda, akupun bisa merasa senang, bersyukur dengan semua yang Allah kasih. Kebahagiaan ini, kesehatan ini, rezeki ini. Hidupku berkembang, tidak melulu di depan laptop, kali ini, aku punya seseorang yang menjagaku dan yang aku jaga. Dua orang yang insya Allah akan selalu setia bagaimana pun keadaaanku. Yang ikut menangis dan terluka saat ku sakit.

Hidup...

Terima kasih Ya Allah...

Beberapa tahun berlalu, New Me with My Little Family <3 💙

Komentar

Postingan Populer